
Tepung terigu telah menjadi bahan makanan penting di Indonesia. Ini bisa diolah jadi beraneka hidangan, mulai dari kue, jajanan pasar, roti hingga mi. Terigu sendiri terbuat dari biji gandum yang digiling hingga halus.
Namun, gandum bukanlah tanaman asli Indonesia, dan tidak bisa tumbuh subur di tanah air. Itulah sebabnya, hingga saat ini, gandum masih harus diimpor untuk diolah jadi terigu. Lantas, bagaimana sejarah tepung terigu masuk ke Indonesia? Mari kita telusuri!
Terigu Masuk ke Indonesia pada Abad ke-19
Tepung terigu pertama kali tiba di nusantara sekitar abad ke-19. Bahan ini dibawa oleh para pedagang Eropa selama masa kolonial. Pada saat itu, tepung terigu tergolong bahan langka sehingga harganya mahal. Makanan yang terbuat dari bahan ini juga dianggap sebagai barang mewah dan hanya dikonsumsi oleh kalangan elit, bangsawan, atau orang Eropa.
Bantuan Pangan dari Amerika Serikat pada 1969
Pada tahun 1969, status tepung terigu sebagai barang mewah mulai bergeser. Ketersediaan bahan ini mulai meningkat, berkat adanya program bantuan pangan PL480 (Public Law 480) dari pemerintah Amerika Serikat. Tujuan utama PL480 sebenarnya untuk mengendalikan kelebihan hasil panen gandum di negara tersebut.
Pada awalnya, pemerintah Indonesia tidak begitu menganggap tepung itu penting. Apalagi makanan pokok orang Indonesia kebanyakan beras dan umbi-umbian. Tapi, pemerintah AS berhasil meyakinkan pemerintah RI bahwa masyarakat Indonesia akan menyukai produk olahan gandum ketika mereka sudah terbiasa mengonsumsinya. Dan hal itu terbukti hari ini!

Indonesia Mulai Impor Gandum pada 1971
Pada tahun 1971 pemerintah Indonesia mulai mengambil peran sentral dalam mengatur tata niaga tepung terigu. Mereka mengubah kebijakan impor terigu menjadi impor gandum, karena harganya jauh lebih murah di pasaran internasional.
Selain itu, pemerintah juga menunjuk pihak swasta sebagai pengimpor dan pengatur distribusi gandum di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional. Tak lama setelahnya, gandum menjadi komoditas populer kedua setelah beras di Indonesia.
Pada tahun yang sama, pabrik pengolahan biji gandum pertama di Indonesia diresmikan. Hal ini membuat tepung terigu semakin mudah diperoleh. Dan hingga hari ini, gandum masih terus diimpor ke Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor gandum dan meslin di Indonesia selama semester pertama tahun 2025 adalah sebesar 5,14 juta ton.
PT Manunggal Perkasa Didirikan Tahun 1995. PT Manunggal Perkasa adalah salah satu produsen tepung terigu terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dan fasilitasnya diresmikan pada tanggal 17 April 1997 oleh Presiden Soeharto. Perusahaan ini memiliki area pabrik seluas 6,5 hektar, dengan kapasitas silo 90.000 MT, dan kapasitas gudang 9.000 MT. Produksi tepung terigu di pabrik PT Manunggal Perkasa beroperasi 24 jam tanpa henti, dengan jumlah produksi sebesar 1300 MT tiap hari.

0 Komentar