Tepung terigu merupakan makanan pokok di banyak negara di dunia. Ini mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk tubuh. Bahan ini juga disukai karena sifatnya yang fleksibel sehingga bisa diolah jadi aneka hidangan, seperti roti, pasta, dan mie. Faktanya, makanan yang satu ini telah dikonsumsi sejak 10.000 tahun lalu. Mari kita bahas sejarah dan perkembangan tepung terigu.
Sejarah Tepung: Awal Mula Budidaya Gandum
Tanaman gandum diperkirakan pertama kali dibudidayakan sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada masa itu, petani mengambil bibit dari gandum liar, seperti emmer dan einkorn, yang kemudian didomestikasi. Berdasarkan temuan arkeologi, gandum awalnya ditanam di kawasan Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent) yang kini mencakup wilayah Irak, Suriah, dan Turki. Selama periode ini, gandum diolah dengan cara ditumbuk menggunakan batu. Hasil tepungnya masih kasar dan bercampur dengan kulit ari.
Tepung Mulai Jadi Makan Pokok di Zaman Kuno
Berabad-abad kemudian, tepung mulai menjadi makanan pokok di berbagai wilayah, termasuk Mesir kuno, Mesopotamia, dan Kekaisaran Romawi. Di Mesir, tepung jadi makanan sehari-hari dan sering digunakan dalam ritual keagamaan. Di Mesopotamia, tepung menjadi bahan utama untuk membuat roti dan juga untuk menyeduh bir. Di Yunani dan Romawi Kuno, tepung digunakan untuk membuat roti dan hidangan lainnya seperti pasta dan berbagai makanan panggang.

Perkembangan Proses Penggilingan
Perkembangan utama dalam sejarah tepung terigu terletak pada teknologi penggilingannya. Pada Abad Pertengahan, orang-orang mulai mulai menggunakan kincir air dan kincir angin untuk mengolah gandum jadi tepung.
Selain itu, saringan kain juga sudah digunakan untuk menyaring tepung hingga jadi lebih halus. Proses ini berhasil menciptakan tepung berkualitas tinggi. Produk olahannya pun semakin beragam. Selain roti, tepung mulai digunakan untuk membuat kue, roti gulung, dan aneka kue kering. Sayangnya, pada saat itu, tepung dianggap barang mewah sehingga hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan.
Produksi Tepung Selama Revolusi Industri
Pada masa Revolusi Industri di akhir abad ke -19, mesin penggiling uap mulai ditemukan. Mesin ini mampu memisahkan endosperma (bagian pati yang menjadi tepung) dari dedak dan lembaga secara lebih efektif. Hal ini membuat proses penggilingan tepung jadi lebih cepat dan efisien. Selain itu, tepung yang dihasilkan jadi lebih halus dan putih.
Berkat penemuan mesin penggiling uap, produksi tepung terigu semakin meningkat. Bahan ini pun mulai diperkenalkan ke konsumen di seluruh dunia. Pada periode ini pula lah tepung terigu masuk ke Indonesia, melalui pedagang Eropa.
Tepung Diproduksi Dengan Teknologi Modern
Kini, tepung diproduksi dengan menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan tepung yang lebih halus dan lebih homogen. Kualitas tepung terigu dan kadar proteinnya pun dapat diukur dan dikontrol lebih akurat. Hal ini memungkinkan produsen untuk membuat berbagai jenis tepung terigu yang disesuaikan untuk berbagai produk makanan, mulai dari tepung protein rendah, protein sedang, dan protein tinggi. Bahkan, tepung juga mengalami fortifikasi, yaitu penambahan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, dan asam folat untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat.
Proses Produksi Tepung di PT Manunggal Perkasa
Di PT Manunggal Perkasa, tepung terigu diproduksi dengan menggunakan teknologi mutakhir dan mesin-mesin canggih dari Buhler. Proses produksi dimulai membersihkan biji gandum menggunakan mesin Buhler. Biji-biji gandum tersebut kemudian diaduk dalam mesin pelembut untuk melunakkan kulitnya. Proses ini sangat penting agar kulit gandum mudah terpisah dari endosperma saat digiling dan menghasilkan tepung berkualitas tinggi. Setelah gandum selesai digiling, tepung terigu yang dihasilkan akan melewati tahap quality control yang ketat, sebelum akhirnya dikemas.

0 Komentar