Cilacap, 16 MEI 2024
Banyak orang lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha yang berjuang dari nol dan harus melewati jalan panjang serta berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan. Salah satunya adalah sosok laki laki separoh baya bernama H. Sarkadi, lahir dari keluarga sederhana di salah satu desa di kecamatan Brebes membuat mental Sarkadi kecil sudah terbiasa untuk bekerja keras.
Foto : Rutinitas tiap pagi di tempat produksi UKM Mie Ayam Gandasari
Bermodal tekad kuat untuk merubah nasib, maka pada tahun 1986, berangkatlah Sarkadi muda ke ibukota, Memulai kehidupan di ibukota dengan bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah rumah makan, siapa sangka disitulah juga Sarkadi bertemu dengan pendamping hidupnya. Selang bekerja selama dua tahun, Sarkadi muda keluar dari pekerjaannya dan pulang kampung untuk menikah dengan wanita idamannya. Setelah menikah, Sarkadi beserta keluarga barunya kembali merantau ke ibukota, berbekal modal seadanya mereka berdua membuka warung makan kaki lima di daerah Teluk Gong. Sayangnya impian membangun kehidupan yang lebih baik di Jakarta tidak sesuai harapan, usaha mereka gagal tidak berkembang. Maka untuk kedua kalinya Sarkadi kembali pulang kampung ke Brebes. Menggunakan uang sisa tabungan dan ilmu tentang cara membuat mie ayam yang diperoleh dari saudara istrinya, mereka mulai membuka usaha pembuatan mie ayam sekaligus juga berdagang mie ayam matang, berkeliling kampung menggunakan gerobak. Setahun setelah membuka usahanya, Sarkadi mendapatkan informasi dari tetangganya yang berjualan di pasar Kroya, jika makanan jenis mie ayam masih langka di daerah Kroya. Tahun 1990 Sarkadi memboyong keluarga kecilnya untuk mencari penghidupan baru.
Foto : Salah satu gudang tempat penyimpanan bahan baku.
Memulai produksi mie ayam dari 2 – 5 kg/hari, usaha mie ayam yang dirintisnya perlahan berkembang. Maklum saja, pada tahun itu mie ayam masih merupakan makanan yang asing bagi sebagaian besar orang, apalagi orang seputaran Kroya yang hanya sebuah kota Kecamatan. Tapi dengan semangat pantang menyerah, usaha yang dirintisnya pelan pelan mulai menunjukan hasil. Menggunakan nama usaha Penggilingan Mie Ayam GANDASARI, produk mie ayam yang dihasilkannya mulai bisa diterima masyarakat. Awal mula merintis usaha, selain membuat mie ayam, H. Sarkadi juga menyediakan gerobak beserta alat dan perlengkapan untuk jualan mie ayam dan itu dipinjamkan secara cuma – cuma. Orang yang berminat untuk berdagang mie ayam, hanya diwajibkan untuk membeli mie ayamnya di tempatnya. Saat ini dari hasil usahanya, Bapak empat orang anak ini sudah bisa mensejahterakan keluarganya. Banyak pedagang mie ayam sukses yang berawal dari meminjam gerobak dan perlengkapan darinya. Selain itu karyawan bagian produksi juga diambil dari lingkungan sekitar. Berkat usaha mie ayamnya, Pak H. Sarkadi sudah bisa membangun tempat usaha yang nyaman, menyekolahkan anak anaknya ke jenjang pendidikan yang diinginkan serta membawa keluarganya beribadah ke tanah suci. Jumlah pelanggan saat ini sudah ratusan orang yang tersebar di sekitaran kota Kroya, kapasitas produksi mencapai ratusan kilogram per harinya. Menggunakan tepung terigu pilihan dan kualitas terbaik merk KANTIL dari PT. Manunggal Perkasa, para pelanggannya merasa puas dengan kualitas mie yang dihasilkan. Terkenal menghasilkan mie ayam yang super kenyal, tidak heran jika saat ini tepung terigu KANTIL menjadi pilihan utama para pengusaha mie ayam di seputaran wilayah Masbarlingcakeb ( Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kebumen ). ( pj/mkt/2024 )

0 Komentar