Gorengan adalah camilan favorit banyak orang. Teksturnya yang renyah dan suaranya yang “kriuk” saat digigit memberikan sensasi yang menyenangkan saat makan. Tapi, tidak semua orang bisa membuat gorengan yang crispy. Rahasianya apa? Ternyata kunci dari gorengan yang enak dan renyah terletak pada jenis tepung yang digunakan, yaitu tepung terigu protein rendah.
Baca juga: Tips Memilih Tepung Terigu yang Tepat untuk Hidangan Anda
Apa itu Tepung Terigu Protein Rendah?
Tepung terigu protein rendah, atau yang sering disebut sebagai soft flour, adalah tepung yang dibuat dari gandum lunak (soft wheat). Jenis gandum ini memiliki tekstur lunak dan kadar protein yang lebih sedikit, sehingga kadar kandungan gluten dalam tepungnya pun rendah.
Biasanya, tepung ini memiliki kadar protein sekitar 7% hingga 11%. Karena kandungan proteinnya yang rendah, tepung ini menghasilkan adonan yang lebih halus dan lembut.
Hasilnya, makanan yang dibuat dengan tepung protein rendah cenderung memiliki tekstur lebih ringan dan empuk. Untuk gorengan, tepung terigu protein rendah akan menghasilkan tekstur yang renyah tanpa membuat adonan menjadi keras atau alot.
Selain gorengan, tepung protein rendah juga cocok digunakan untuk membuat aneka kue seperti sponge cake, brownies, pastry, dan martabak.
Foto: Pexels
Mau Buat Gorengan yang Kriuk? Kuncinya Ya Tepung Protein Rendah!
Mengapa tepung terigu protein rendah bisa menghasilkan gorengan yang kriuk? Ini karena kandungan protein atau glutennya yang lebih sedikit, sehingga menghasilkan adonan yang tidak terlalu elastis. Adonan ini cenderung lebih mudah menyerap minyak saat digoreng, jadi bisa menghasilkan tekstur yang renyah dan kriuk.
Selain itu, tepung protein rendah juga memberikan kelembutan pada bagian dalam gorengan. Jadi, bukan cuma renyah di luar, tapi tekstur dalamnya tetap lembut dan gurih.
Bagi Anda yang ingin hasil gorengan yang lebih maksimal, bisa juga mencoba mengombinasikan tepung terigu protein rendah dengan tepung lainnya, seperti tepung beras atau tepung maizena. Kombinasi ini akan menghasilkan gorengan yang lebih renyah dan kering.
Beberapa jenis gorengan yang cocok menggunakan tepung terigu protein rendah adalah tempe mendoan, bakwan, tahu crispy, pisang goreng, pastel, tempura, dan ayam goreng tepung.

Foto: Freepik
Selain Gorengan, Apa Lagi Penggunaan Tepung Terigu Protein Rendah?
Selain sempurna untuk membuat gorengan, tepung terigu protein rendah juga cocok digunakan untuk membuat aneka kue dan camilan yang memiliki tekstur yang renyah dan lembut, seperti:
- Kue kering: Kue kering seperti cookies, biskuit, dan crackers akan menghasilkan tekstur yang renyah dan mudah patah jika menggunakan tepung terigu protein rendah.
- Kue yang dipanggang: Beberapa jenis kue yang dipanggang seperti pie, tart, dan muffin juga bisa menggunakan tepung terigu protein rendah untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan renyah.
- Camilan: Camilan seperti kerupuk, keripik, dan pangsit goreng juga cocok menggunakan tepung terigu protein rendah untuk menghasilkan tekstur yang kriuk dan renyah.
- Kulit lumpia: Tepung terigu protein rendah juga bisa digunakan untuk membuat kulit lumpia dan kulit pangsit. Kandungan glutennya yang rendah akan menghasilkan tekstur adonan yang lebih lembut dan tidak mudah robek.
- Jajanan khas Indonesia: Beberapa jajanan khas Indonesia seperti bolu kukus mekar, kue lumpur, kue perahu, dadar, dll.
Baca juga: Tepung Terigu Protein Tinggi vs Rendah: Perbedaan dan Penggunaannya
Untuk mendapatkan hasil gorengan yang renyah dan berkualitas atau kue yang lembut, pastikan Anda menggunakan tepung terigu protein rendah berkualitas tinggi. PT. Manunggal Perkasa menghadirkan berbagai varian tepung terigu dengan standar terbaik, menggunakan biji gandum pilihan yang diimpor dari berbagai negara.
Beberapa produk unggulan kami yang cocok untuk membuat gorengan adalah tepung BAKUNG dan DAHLIA yang memiliki kadar protein 8.5 – 10.5%, serta tepung RAFLESIA yang memiliki kadar protein sekitar 8.0 – 9.0%.
(syo/csb)


0 Komentar